Konsep First Expired, First Out
BECKER.BIZ.ID - Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari bagaimana cara mengelola persediaan dalam bisnis kuliner.
Sebagaimana diketahui, biaya terbesar dalam bisnis kuliner terletak pada pengelolaan persediaan, yang bahkan dapat mencapai 40–50% dari total pendapatan.
Topik yang akan dibahas kali ini adalah mengenai prinsip FEFO (First Expired, First Out).
Sebelum menjelaskan konsep tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu mengapa FEFO penting dijadikan dasar dalam perhitungan dan pengelolaan persediaan.
Ketika kita memesan bahan baku dari pemasok, kita tidak dapat menjamin apakah manajemen persediaan mereka telah dilakukan dengan baik atau tidak.
Terlebih apabila kita bekerja sama dengan lebih dari satu pemasok, maka besar kemungkinan bahan baku yang diterima memiliki tanggal kedaluwarsa yang berbeda-beda.
Kita tidak dapat memastikan mana yang akan lebih cepat rusak atau mana yang memiliki masa simpan lebih lama.
Oleh karena itu, sistem yang paling tepat untuk digunakan adalah FEFO (First Expired, First Out), bukan FIFO (First In, First Out).
Melalui FEFO, kita dapat memastikan bahwa bahan baku yang digunakan terlebih dahulu adalah yang masa kedaluwarsanya paling dekat.
Berikut ini lima prinsip utama yang menjelaskan mengapa FEFO penting diterapkan dalam bisnis kuliner:
Prinsip FEFO (First expired First out) dalam Bisnis Kuliner
1. Mengelola Umur Persediaan
Pada saat memesan bahan baku, hal pertama yang harus dipastikan adalah batas maksimal umur produk saat diterima.
Sebagai contoh, bahan baku jenis A hanya dapat diterima jika memiliki masa kedaluwarsa minimal 30 hari.
Dengan demikian, apabila barang yang datang tidak memenuhi standar umur tersebut, maka dapat ditolak.
Inilah esensi dari prinsip FEFO—mengelola umur persediaan secara sistematis dan terukur.
2. Menjaga Profitabilitas Bisnis
Profitabilitas diperoleh dari selisih antara pendapatan dan seluruh pengeluaran.
Dalam bisnis kuliner, pengeluaran terbesar berasal dari pembelian bahan baku.
Dengan menerapkan prinsip FEFO, risiko kerusakan bahan baku dapat diminimalkan karena bahan yang lebih cepat kedaluwarsa akan diprioritaskan untuk digunakan.
Hal ini menjadikan penggunaan bahan lebih efisien dan turut mendukung peningkatan keuntungan bisnis.
3. Menjamin Keamanan Pangan
Produk yang berkualitas hanya dapat dihasilkan dari bahan baku berkualitas serta proses produksi yang baik dan higienis.
Prinsip FEFO memungkinkan kita memastikan bahwa bahan yang digunakan dalam produksi masih berada dalam kondisi terbaik.
Penerapan penyimpanan berbasis tanggal kedaluwarsa mencegah penggunaan bahan yang hampir rusak, sehingga kualitas produk akhir pun tetap terjaga.
4. Menghindari Penumpukan Persediaan (Overstock)
Penerapan FEFO membantu dalam memproyeksikan kebutuhan bahan baku berdasarkan rencana penjualan.
Dengan demikian, manajemen dapat menetapkan jumlah minimum dan maksimum persediaan yang harus tersedia di gudang.
Langkah ini juga menjaga agar umur persediaan tetap berada dalam batas kadaluwarsa yang ditentukan, sekaligus menghindari pemborosan akibat penumpukan barang yang tidak diperlukan.
5. Mempermudah Proses Stock Opname
Pada saat melakukan stock opname (penghitungan fisik persediaan), sistem FEFO memungkinkan bahan yang tersedia tersusun rapi sesuai dengan urutan tanggal kedaluwarsanya.
Dengan demikian, tidak akan ada bahan yang tertinggal atau terlewat digunakan karena seluruh proses pengeluaran dari gudang dilakukan secara sistematis berdasarkan prinsip kedaluwarsa terlebih dahulu.
Itulah lima alasan utama mengapa setiap pelaku usaha di bidang kuliner sebaiknya menerapkan prinsip FEFO dalam pengelolaan inventaris.
Selain meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, penerapan sistem ini juga berperan penting dalam menjaga kualitas dan keamanan produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Semoga bermanfaat. (*)

COMMENTS