Langkah Jitu Memulai Usaha
BECKER.BIZ. ID - Mencari pekerjaan saat ini menjadi semakin sulit. Bahkan mereka yang sudah memiliki pekerjaan pun masih dibayangi oleh kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK). Daripada merasa tertekan memikirkan pekerjaan, ada baiknya mulai mencoba menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, menjadi pemilik usaha.
Meskipun kondisi perekonomian sedang tidak stabil, peluang untuk membangun usaha atau bisnis tetap terbuka lebar.
Asalkan mampu membaca peluang pasar dengan cermat, kamu tetap dapat mewujudkan impian tersebut.
Berikut adalah beberapa tips memulai atau membangun usaha yang dapat diterapkan oleh generasi milenial di tengah ancaman resesi:
Tips Memulai Bisnis buat Milenial di Tengah Badai Resesi
1. Kenali minat pribadi
Bekerja di bidang yang tidak disukai akan membuat seseorang mudah mengeluh dan tidak betah. Hal yang sama berlaku saat membangun usaha. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis, kenalilah terlebih dahulu minat dan kegemaranmu.
Misalnya, jika kamu senang memasak, maka membuka rumah makan, kafe, restoran, atau bisnis kuliner seperti katering dan pemesanan kue bisa menjadi pilihan yang sesuai.
Usaha yang dijalani sesuai dengan minat biasanya akan memberikan hasil yang lebih baik karena dilakukan dengan sepenuh hati.
2. Tentukan target pasar
Setelah menentukan jenis usaha yang akan dibangun, langkah selanjutnya adalah mengenali target pasar.
Apakah produk atau jasa yang kamu tawarkan ditujukan untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, atau lansia? Apakah sasarannya adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi bawah, menengah, atau atas?
Perhatikan juga faktor jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Dengan memahami target pasar, kamu dapat menciptakan produk atau layanan yang tepat sasaran.
3. Cari informasi yang relevan
Langkah berikutnya adalah menggali informasi yang berkaitan dengan bisnis yang akan dijalankan.
Jika kamu ingin membuka bisnis di bidang fesyen, misalnya, maka kamu perlu mengetahui sumber bahan baku yang berkualitas dengan harga terjangkau, tren fesyen terkini, serta jenis-jenis bahan yang digunakan.
Informasi dapat diperoleh dari internet, teman, keluarga, atau sumber lainnya. Namun, pastikan informasi tersebut disaring dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
4. Susun konsep bisnis
Buatlah konsep bisnis yang mencakup proses pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Buat kerangka umum atau gambaran besar bisnis yang akan dijalankan.
Konsep ini akan membantumu dalam merancang rencana yang matang. Jika perlu, diskusikan konsep tersebut dengan mentor untuk mendapatkan masukan, kritik, dan saran agar lebih siap untuk direalisasikan.
5. Hitung kebutuhan modal usaha
Setelah konsep bisnis selesai, saatnya menghitung kebutuhan modal. Mulai dari pembelian peralatan, pengadaan aset, perlengkapan operasional, gaji karyawan (jika ada), hingga biaya listrik, telepon, air, sewa tempat, dan operasional lainnya. Pastikan dana yang dibutuhkan tersedia. Jika belum mencukupi, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman usaha ke bank.
6. Wujudkan rencana usaha
Mimpi tidak akan terwujud tanpa aksi nyata. Oleh karena itu, segera jalankan usaha berdasarkan rencana dan konsep yang telah disusun.
Terapkan strategi produksi dan pemasaran yang tepat agar bisnis dapat berkembang dengan baik.
7. Minta masukan dari konsumen
Setelah usaha berjalan, lakukan evaluasi. Jika hasil belum sesuai dengan target, cari tahu letak kekurangannya.
Mintalah kritik dan saran dari konsumen mengenai apakah produk atau jasa yang kamu tawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan mereka.
Gunakan berbagai media seperti survei, media sosial, atau kolom tanggapan pelanggan. Berdasarkan masukan tersebut, lakukan perbaikan dan pengembangan produk agar lebih sesuai dengan permintaan pasar.
8. Ikuti seminar dan pelatihan bisnis
Seorang pengusaha yang sukses adalah mereka yang senantiasa belajar, baik dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain. Perluas pengetahuan dan wawasan melalui mentor berpengalaman. Ikutilah seminar, pelatihan, atau lokakarya, baik yang berbayar maupun gratis.
Kegiatan ini juga dapat membuka peluang untuk memperluas jaringan. Kamu bisa bertemu dengan sesama pengusaha, menjalin kerja sama, menjadi investor, atau saling berbagi pengalaman.
Melalui jaringan ini, bukan tidak mungkin kamu menemukan mentor baru yang bisa membantumu berkembang.
Itulah beberapa tips membangun usaha bagi generasi milenial di tengah tantangan resesi.(*)
COMMENTS