BECKER.BIZ.ID - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai Lima langkah funneling dalam bisnis kuliner. Funneling , atau alur p...
BECKER.BIZ.ID - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai Lima langkah funneling dalam bisnis kuliner.
Funneling, atau alur penjualan, merupakan salah satu ilmu penting yang sebaiknya dipahami oleh para pelaku bisnis kuliner.
Sebab, penjualan merupakan kunci utama dari seluruh aktivitas bisnis. Tanpa penjualan, maka bisnis tidak akan berjalan.
Dengan memahami alur penjualan atau funneling, kita dapat menyusun strategi dan program pemasaran secara lebih efektif dan terukur.
Sebagai contoh, strategi yang digunakan untuk menjangkau calon konsumen yang belum mengenal brand kita tentu akan berbeda dengan strategi untuk pelanggan yang sudah pernah datang dan melakukan pembelian.
Tanpa pemahaman terhadap alur ini, bukan tidak mungkin kita akan menghabiskan anggaran secara sia-sia tanpa hasil yang maksimal.
Lalu, seperti apakah alur funneling dalam bisnis kuliner itu? Mari kita bahas satu per satu langkah-langkahnya:
Langkah Funneling dalam Bisnis Kuliner
1. Awareness (Kesadaran)
Kesadaran merek dapat terbentuk melalui ulasan di media sosial seperti TikTok atau Instagram, liputan dari KOL/influencer, iklan digital, atau bahkan rekomendasi dari teman.
Kesadaran ini bisa diperoleh secara organik maupun melalui upaya berbayar, seperti iklan atau kerja sama promosi.
Untuk memperoleh brand awareness secara maksimal, pastikan konten dan program pemasaran yang kita jalankan memiliki daya tarik tinggi (wow factor), sehingga calon konsumen tertarik untuk mengenal brand lebih lanjut.
2. Search (Mencari Tahu)
Setelah mengetahui keberadaan brand, calon konsumen biasanya akan mencari informasi lebih lanjut.
Mereka akan menelusuri akun media sosial seperti Instagram dan TikTok, menonton video, membaca ulasan, dan mencari data penting seperti alamat outlet, nomor WhatsApp, status halal, dan informasi lainnya.
Pastikan seluruh informasi ditampilkan secara rapi, lengkap, dan menarik. Jangan lupa untuk memperhatikan ulasan Google, karena itu menjadi salah satu pertimbangan penting bagi calon pelanggan.
3. Save & Share (Menyimpan dan Membagikan)
Ketika calon konsumen tertarik dan memiliki niat untuk berkunjung, biasanya mereka akan menyimpan atau membagikan postingan kepada teman atau keluarga.
Namun, kadang waktu kunjungan tidak bisa dilakukan segera karena berbagai alasan, seperti waktu yang tidak tepat, sedang menjalankan ibadah puasa, atau berada di luar kota.
Oleh sebab itu, menyimpan informasi terlebih dahulu adalah hal wajar dan merupakan peluang besar yang perlu dikelola dengan baik.
4. Recall & Engage (Diingatkan Kembali dan Berinteraksi)
Di tengah derasnya arus informasi saat ini, calon konsumen bisa saja melupakan minat awal mereka terhadap brand kita.
Di sinilah pentingnya proses recall. Gunakan media sosial dan program promosi untuk terus mengingatkan mereka secara berkala.
Aturlah waktu unggahan dari KOL atau influencer dengan bijak—misalnya dengan memberi jeda selama beberapa hari untuk menciptakan efek pengingat yang lebih kuat.
Penawaran khusus seperti “Beli 1 Gratis 1 Americano” juga dapat memperkuat ingatan dan mendorong konsumen untuk segera datang.
5. Action (Datang dan Membeli)
Setelah melalui seluruh tahapan sebelumnya, konsumen akan datang dan melakukan pembelian.
Pastikan semua yang disampaikan dalam promosi benar-benar sesuai dengan kenyataan, baik dari sisi pelayanan, produk, maupun suasana outlet.
Jangan lupa untuk menanyakan dari mana mereka mengetahui brand Anda.
Hal ini akan sangat berguna untuk keperluan evaluasi dan perbaikan strategi pemasaran ke depan.
6. Recommendation (Rekomendasi dan Ulasan)
Tahapan ini sangat penting. Setelah melakukan pembelian, bagaimana cara agar pelanggan mau memberikan ulasan atau merekomendasikan brand Anda?
Dorong mereka untuk memberikan testimoni di media sosial atau platform seperti Google Review.
Pastikan pengalaman mereka luar biasa, baik dari segi pelayanan, kualitas produk, maupun konsep tempat.
Anda juga bisa memberikan insentif, misalnya gratis tiramisu atau cheesecake bagi yang memposting ulasan positif.
Jika terjadi keluhan, segera tangani di tempat dan berikan kompensasi agar keluhan tersebut tidak menyebar luas di media sosial.
Itulah lima langkah funneling dalam bisnis kuliner. Setiap tahapan memiliki peran penting dan perlu disusun strategi serta program yang tepat agar hasilnya maksimal, yaitu penjualan meningkat dengan anggaran promosi yang efisien, sehingga keuntungan pun dapat dimaksimalkan.
Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi Anda semua.
Semoga informasi ini bermanfat.(*)
COMMENTS