Kunci Sukses Bisnis Kuliner yang Jarang Diketahui
BECKER.BIZ.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas topik penting yaitu mengenai mengenal revenue streams atau sumber pendapatan dalam bisnis kuliner.
Salah satu faktor krusial dalam membangun bisnis kuliner, terutama saat Anda menyusun proposal untuk memperoleh pendanaan dari investor, adalah aspek sumber pendapatan atau revenue streams.
Pengertian revenue stream
Apa itu revenue stream? Secara sederhana, revenue stream merupakan sumber pendapatan atau saluran penjualan yang dimiliki saat ini dan berpotensi untuk dikembangkan di masa depan.
Hal ini berfungsi untuk menopang penjualan perusahaan agar dapat mencapai target penjualan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Revenue stream sangat penting untuk menilai beberapa indikator dalam bisnis kuliner yang sedang dijalankan, seperti seberapa besar pangsa pasar yang akan disasar, potensi penjualannya, potensi pertumbuhannya, nilai perusahaan, serta untuk meyakinkan calon investor.
Sebagai contoh, mari kita lihat salah satu perusahaan besar di dunia, yakni Starbucks Coffee.
Berikut beberapa sumber pendapatan yang dimiliki oleh Starbucks Coffee sehingga menjadikannya sebagai salah satu bisnis paling sukses secara global:
Pendapatan dari penjualan minuman
Pendapatan dari makanan
Pendapatan dari produk kemasan
Pendapatan dari merchandise
Pendapatan dari investasi di bidang usaha lain
Pendapatan dari penjualan toko berlisensi secara global
Pendapatan dari produk ritel di supermarket
Penjualan bahan baku kepada toko berlisensi (B2B sales)
Pendapatan dari bunga bank
Pendapatan dari skema bagi hasil (revenue sharing)
Dan tentu saja, masih banyak lagi sumber pendapatan lainnya yang mereka miliki.
Sekarang, misalnya saya memiliki usaha bakso, kira-kira apa saja sumber pendapatan yang dapat dimanfaatkan?
Sebenarnya ada cukup banyak, apalagi jika kita mulai melakukan ekspansi usaha.
Secara garis besar, kita dapat membagi dua jenis revenue stream, yaitu:
1. Outlet Milik Sendiri
Penjualan langsung di outlet: Ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari konsumen yang datang dan menikmati produk di tempat.
Layanan pengantaran (delivery): Pendapatan dari penjualan melalui aplikasi daring maupun layanan pengiriman mandiri.
Pesanan besar (big order): Pendapatan dari kegiatan pemasaran korporat atau pemesanan dalam jumlah besar seperti katering. Biasanya terdapat tim khusus yang menangani segmen ini.
Kerja sama sponsor: Misalnya, pendapatan dari pihak sponsor yang ingin memperoleh eksposur melalui merek kita.
Sebagai contoh, Teh Pucuk Harum menjadi sponsor di seluruh outlet kami dan memberikan dana tunai serta materi promosi lainnya.
Investasi bisnis: Pendapatan dari hasil investasi, seperti dari laba bersih atau sebagian omzet yang dialokasikan untuk investasi di saham atau deposito.
Perlu diingat bahwa investasi selalu mengandung risiko, kecuali pada instrumen tetap seperti tabungan dan deposito.
2. Outlet Kemitraan
Lisensi merek (brand license): Pendapatan dari pemberian atau penjualan lisensi merek kepada mitra usaha.
Waralaba (franchise): Pendapatan dari skema kemitraan berbasis waralaba, yang mencakup biaya awal dan biaya lanjutan lainnya.
Biaya pemesanan lokasi (booking fee): Pendapatan dari mitra calon pemilik usaha yang ingin mengamankan lokasi bisnis.
Penjualan bahan baku: Pendapatan dari penjualan bahan baku kepada mitra, di mana pembelian dari pusat biasanya diwajibkan.
Bagi hasil (revenue sharing): Pendapatan dari persentase penjualan mitra setiap bulan, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Masih banyak lagi potensi sumber pendapatan yang dapat digali, tergantung dari model bisnis yang diterapkan.
Oleh karena itu, mari kita evaluasi kembali, apakah sumber pendapatan yang dimiliki bisnis kita saat ini sudah maksimal?
Setiap revenue stream tentu perlu dikalkulasi dengan baik, baik dari segi jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. Hal ini sangat krusial untuk masa depan bisnis yang berkelanjutan.
Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan:
Fokuslah pada sumber pendapatan inti (core revenue) terlebih dahulu.
Persiapkan sumber pendapatan inti berikutnya (the next core revenue) untuk pertumbuhan jangka menengah dan panjang.
Pertimbangkan kapasitas dan kapabilitas bisnis yang dimiliki saat ini.
Tidak semua sumber pendapatan perlu dikerjakan secara bersamaan, tetapi penting untuk memiliki rencana strategis ke arah mana bisnis akan dikembangkan.
Mengapa demikian?
Agar semakin banyak pelaku usaha dan masyarakat luas yang bisa memperoleh manfaat dari informasi yang kami bagikan.(*)
COMMENTS