10 Strategi Ampuh Menghindari Perang Harga yang Merugikan Bisnis
BECKER.BIZ.ID-Banyak pelaku usaha yang menawarkan harga tidak masuk akal, terutama saat mengikuti promo.
Belum lagi bisnis ghost kitchen rumahan yang mungkin menjual produk dengan harga sangat rendah karena biaya operasional dan modal yang kecil.
Jika kita memiliki outlet dengan biaya UMK, listrik, dan lain-lain, tentu sulit bersaing dengan harga seperti itu.
Persaingan yang ketat membuat bisnis menjadi lebih menantang, terutama bagi bisnis kecil.
Sementara itu, di sisi lain terdapat bisnis besar, seperti beberapa cloud kitchen, yang memiliki modal kuat dan mampu bertahan dalam berbagai kondisi. Kondisi ini membuat bisnis kuliner menjadi lebih kompleks.
Sering kali, pelaku bisnis kecil disalahkan atas kondisi pasar, padahal masalahnya terletak pada model bisnis dan persaingan yang tidak sehat.
Jika terus mengikuti strategi yang salah dan terjebak dalam perang harga, bisnis akan sulit bertahan, terutama jika model bisnis tidak disiapkan untuk menghadapi kompetisi semacam itu.
Kecuali jika model bisnis memang dirancang untuk perang harga, strategi dan pendekatannya akan berbeda.
Perang harga tidak sehat bagi keberlanjutan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui strategi agar bisnis tetap kompetitif dan menguntungkan. Berikut 10 strategi untuk menghindari perang harga:
10 Cara Menghindari Perang Harga yang Berdarah darah
1. Memberikan Nilai Tambah (Value Added)
Tawarkan nilai tambah yang membuat harga produk wajar, meskipun lebih tinggi dibandingkan pesaing. Nilai tambah dapat berupa kreativitas, kualitas layanan, atau konsep unik, sesuai ekspektasi target pasar.
Contohnya, menjual kopi dengan kreativitas khusus seperti Blue Corincy Coffee atau nasi padang dengan tempat yang nyaman dan menarik, misalnya Padang Merdeka.
2. Strong Brand Positioning
Membangun positioning merek yang kuat merupakan cara efektif untuk menghindari perang harga.
Saat merek lain bersaing dengan harga rendah, fokuslah membangun posisi merek di berbagai media, khususnya TikTok, sebagai merek berkualitas, kekinian, dan memiliki konsep yang kuat serta viral.
3. Alternatif Saluran Penjualan
Sediakan saluran penjualan alternatif agar konsumen lebih mudah membeli produk, misalnya melalui WhatsApp bisnis, e-commerce, agen, atau reseller. Strategi ini membuat konsumen tetap bersedia membeli meskipun harga lebih tinggi.
4. Pengalaman Konsumen (Experience)
Selain produk, tawarkan pengalaman yang membuat harga terasa wajar. Misalnya, kopi Arabika di berbagai negara memiliki harga tinggi, namun konsumen tetap bersedia membayar karena pengalaman berbeda saat menikmatinya.
5. Kualitas Produk (Product Quality)
Mengkomunikasikan kualitas produk adalah strategi efektif untuk menghindari persaingan harga. Menunjukkan kualitas yang lebih baik dari pesaing memperkuat alasan harga lebih tinggi dan mengurangi risiko perang harga yang tidak sehat.
6. Pasar Niche (Niche Market)
Menggarap pasar khusus bisa menjadi strategi efektif. Konsumen yang loyal, tidak sensitif terhadap harga, dan memiliki daya beli tinggi akan tetap membeli, sehingga margin keuntungan lebih baik. Strategi ini juga dapat diterapkan melalui brand baru atau pendekatan inovatif.
7. Produk Baru (New Product)
Ciptakan atau luncurkan menu baru dengan kualitas premium untuk menghindari perang harga. Misalnya, menjual nasi goreng standar Rp20.000 dan menambahkan menu premium seperti nasi goreng salmon seharga Rp40.000 ke atas. Jika berhasil, berarti ada pasar untuk produk premium tersebut.
8. Kompetisi Tidak Relevan (Irrelevant Competition)
Buat kompetitor terlihat kurang relevan. Misalnya, coffee shop kita memiliki konsep kekinian, sedangkan kompetitor menggunakan konsep lama. Gunakan media dan konten digital seperti TikTok untuk memperkuat citra merek di mata target pasar.
9. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management/CRM)
Berikan manfaat tambahan bagi pelanggan, misalnya layanan antar gratis, ucapan ulang tahun, atau voucher khusus untuk pelanggan loyal. Strategi ini membuat pelanggan tidak keberatan membayar lebih tinggi.
10. Kemasan dan Konsep (Packaging and Concept)
Kemasan dan konsep yang unik dapat membuat konsumen rela membayar lebih. Misalnya, tempat kopi dengan konsep menarik memungkinkan harga lebih tinggi tanpa menurunkan minat beli konsumen.
Semoga 10 strategi ini menjadi inspirasi agar bisnis dapat menghindari perang harga, tetap sehat, dan berkelanjutan.(*)
COMMENTS