Strategi Jitu Mengangkat Menu Tradisional Agar Naik Kelas dan Dilirik Konsumen
BECKER.BIZ.ID-Menu tradisional selalu memiliki tempat istimewa di hati banyak orang, karena mengusung cita rasa autentik yang melekat erat dengan budaya dan nostalgia.
Namun, di tengah persaingan kuliner yang semakin ketat dan tren makanan yang terus berubah, menu tradisional seringkali dianggap kurang menarik dan kalah pamor dibandingkan dengan makanan modern atau kekinian.
Untuk itu, penting bagi pelaku usaha kuliner untuk mampu mengangkat menu tradisional agar tampak lebih segar, menarik, dan relevan dengan selera konsumen masa kini tanpa kehilangan keasliannya.
Ada beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan agar menu tradisional dapat “naik kelas” dan menjadi primadona di pasar.
Mulai dari penataan tampilan yang menarik, penyesuaian porsi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, hingga penyajian inovatif yang memberikan nilai tambah dan keunikan tersendiri.
Selain itu, branding yang kuat dan komunikasi pemasaran yang kreatif melalui media sosial juga menjadi kunci utama dalam memperkenalkan menu tradisional ke audiens yang lebih luas, sehingga bisnis kuliner Anda tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat.
Tips agar Menu Tradisional Naik Kelas
- Pertama, teman-teman perlu mengetahui bahwa produk tradisional belum tentu tidak laku dijual. Jadi, produk tradisional tidak selalu kalah dengan makanan Barat atau yang sedang tren saat ini, seperti makanan Korea dan lain-lain.
Hal ini disebabkan oleh adanya istilah Comfort Food. Comfort Food adalah istilah yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung mengonsumsi makanan yang sudah mereka kenal dan biasa makan sejak kecil. Mayoritas makanan tersebut adalah produk tradisional atau makanan yang sangat khas Indonesia.
Namun, bagaimana caranya agar produk tradisional kita tidak terlihat membosankan, kuno, atau jadul?
Misalnya, kita ambil contoh kasus lontong Padang dan sate Padang.
Kita dapat mengikuti tiga hal agar produk tradisional kita tampak naik kelas.
Pertama, produk harus outstanding. Outstanding berarti menarik.
Jika kita menjual sate Padang atau lontong Padang yang sama seperti ribuan tempat lainnya, maka akan sulit bagi brand atau bisnis kita untuk dikenal dan dibicarakan orang.
Oleh karena itu, produk harus menonjol.
Ada tiga ide agar produk kita outstanding. Pertama adalah dari segi tampilan.
Apakah tampilan produk kita berbeda saat dipromosikan di media sosial atau ketika pelanggan datang?
Tampilan dapat dieksplorasi melalui warna, cara penyajian, dan lain sebagainya.
Dari sisi tampilan, ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk membuat produk kita menonjol.
Kedua adalah porsi. Jika biasanya porsi sate Padang atau lontong Padang pada umumnya standar, maka kita harus menyediakan pilihan porsi yang menarik.
Misalnya, menyediakan opsi pesan sate Padang dalam satu baskom. Hal ini dapat membuat brand atau bisnis kita banyak dibicarakan.
Ketiga adalah memberikan gimmick.
Contohnya, menjual lontong Padang dengan pilihan lontong dari beras merah atau menyediakan varian kuah soto Padang yang beragam. Ini dapat menjadi ide untuk membuat produk lebih menarik.
Selanjutnya, agar brand kita naik kelas, tentu branding harus dilakukan dengan baik. Walaupun produk kita tradisional, branding harus relevan dan sesuai dengan persaingan zaman sekarang.
Branding dapat dimulai dengan tiga syarat utama.
Pertama, memiliki nama merek yang menarik dan relevan dengan target pasar. Misalnya, target pasar kita adalah mahasiswa, karyawan, atau keluarga. Nama merek harus sesuai dan relevan dengan target tersebut.
Kedua, dilengkapi dengan logo. Desain logo merupakan identitas utama brand kita. Meskipun menunya tradisional, desain logo harus mengikuti tren kekinian.
Banyak kasus produk tradisional yang berhasil naik kelas dengan desain logo yang tepat. Kumpulkan contoh-contoh dan jadikan acuan dalam membuat desain logo.
Ketiga adalah desain visual secara keseluruhan, seperti kemasan, foto dan video untuk media sosial, desain grafis, dan pemilihan warna. Semua hal ini sangat menentukan kesan brand kita.
Walaupun produknya tradisional, dengan desain visual yang baik, brand akan terlihat lebih modern dan menarik.
Terakhir, kita harus mengkomunikasikan brand dengan cara yang kekinian agar tetap relevan di pasar.
Artinya, kita harus aktif dan memahami pemanfaatan media sosial dengan baik. Teman-teman harus memiliki nilai pembeda atau “wall factor”.
Sudah beberapa hal tersebut dibahas sebagai syarat utama agar brand kita dikenal dan dibicarakan.
Teman-teman juga dapat memanfaatkan media yang dapat mempercepat popularitas brand kuliner zaman sekarang, seperti kerja sama dengan influencer dan mengelola media sosial sendiri agar konten dapat tersebar luas dan viral. Contohnya, memanfaatkan fitur reels di Instagram dan media sosial TikTok.
Tiga hal tersebut dapat membantu walaupun produk teman-teman tradisional dan termasuk Comfort Food.
Banyak orang mencari produk tersebut, namun juga tertarik karena brand-nya terlihat naik kelas.
Semoga informasi ini bermanfaat. (*)

COMMENTS