Cara Memulai Bisnis Properti dari Nol
BECKER.BIZ.ID-Bisnis properti selalu jadi incaran banyak orang. Alasannya sederhana: kebutuhan akan tempat tinggal, ruang usaha, dan lahan tidak pernah ada habisnya. Selama populasi manusia terus bertambah, bisnis ini akan tetap menjanjikan.
Namun, banyak orang masih ragu memulai bisnis properti karena beranggapan modalnya harus miliaran. Padahal, kenyataannya bisnis properti bisa dimulai dengan cara yang lebih sederhana, bahkan tanpa modal besar sekalipun.
Nah, buat kamu yang ingin tahu cara memulai bisnis properti dari nol dan bagaimana menjalankannya agar cepat berkembang, yuk simak pembahasan lengkap berikut ini.
Tips memulai bisnis properti dari nol
1. Pahami Dulu Dasar-Dasar Bisnis Properti
Sebelum terjun, kamu harus mengerti dulu apa itu bisnis properti. Sederhananya, bisnis properti adalah aktivitas yang berhubungan dengan jual beli, sewa-menyewa, atau pengelolaan aset berupa tanah, rumah, apartemen, ruko, dan gedung.
Properti bisa dijadikan:
Aset jangka panjang (untuk investasi).
Sumber penghasilan rutin (dari sewa).
Ladang cuan cepat (dari jual beli).
Jadi, bisnis ini fleksibel, tergantung strategi yang kamu pilih.
2. Tentukan Model Bisnis Properti yang Ingin Dijalani
Tidak semua bisnis properti harus dimulai dengan membeli rumah atau tanah. Ada banyak cara lain yang bisa kamu coba, misalnya:
Menjadi makelar properti: hanya butuh kemampuan komunikasi dan jaringan, tanpa modal besar. Kamu dapat komisi dari setiap transaksi.
Menyewakan rumah atau kos-kosan: cocok buat yang sudah punya properti.
Flipping properti: membeli aset dengan harga murah, merenovasi, lalu menjual kembali dengan harga lebih tinggi.
Investasi tanah: membeli lahan di lokasi strategis yang potensial naik harga.
Kerjasama developer: ikut dalam proyek pembangunan perumahan atau apartemen dengan sistem bagi hasil.
Dengan menentukan model bisnis sejak awal, kamu bisa lebih fokus dalam menjalankannya.
3. Lakukan Riset Pasar dengan Serius
Riset pasar adalah kunci. Banyak orang gagal karena salah memilih lokasi. Dalam bisnis properti, istilahnya “lokasi adalah segalanya”.
Hal-hal yang perlu kamu riset:
Perkembangan daerah: apakah daerah itu berkembang pesat atau justru stagnan.
Akses transportasi: semakin dekat dengan jalan raya, stasiun, atau tol, makin tinggi nilai properti.
Fasilitas sekitar: sekolah, rumah sakit, pusat belanja, dan tempat kerja akan meningkatkan daya tarik properti.
Tren harga: bandingkan harga properti di daerah sekitar agar tahu potensi untungnya.
4. Bangun Jaringan dan Relasi
Dalam bisnis properti, jaringan itu aset. Semakin luas koneksi yang kamu punya, semakin banyak peluang yang datang. Kamu bisa membangun relasi dengan:
Agen properti.
Developer.
Notaris dan PPAT.
Bank (untuk urusan KPR).
Investor.
Komunitas pebisnis properti.
Jangan malu untuk aktif di seminar, workshop, atau grup properti. Dari sana, kamu bisa bertemu orang-orang yang mungkin jadi partner bisnismu nanti.
5. Siapkan Strategi Pemasaran
Properti tidak akan laku kalau tidak dipasarkan. Berbeda dengan jualan makanan atau pakaian, menjual properti butuh strategi khusus karena nilainya besar. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
Gunakan media sosial (Instagram, TikTok, Facebook Marketplace).
Pasang iklan di website properti (Rumah123, OLX, Lamudi, dll).
Buat video tur properti untuk memperlihatkan detail bangunan.
Pasang spanduk atau banner di lokasi strategis.
Gunakan iklan berbayar Google Ads untuk menjangkau orang yang sedang mencari rumah.
Intinya, semakin banyak orang yang tahu properti yang kamu jual, semakin besar peluang deal.
6. Mulai dari Skala Kecil, Jangan Takut Gagal
Banyak pemula merasa minder karena menganggap bisnis properti hanya untuk orang kaya. Padahal, kamu bisa memulai dari hal kecil, misalnya menjadi perantara jual beli rumah. Jika ada transaksi sukses, kamu bisa dapat komisi jutaan rupiah tanpa modal sepeser pun.
Dari keuntungan itu, kamu bisa mulai mengumpulkan modal untuk membeli aset kecil, seperti tanah kavling atau rumah subsidi, sebelum akhirnya naik kelas ke properti bernilai miliaran.
7. Kelola Keuangan dengan Bijak
Bisnis properti memang menjanjikan keuntungan besar, tapi jangan lupa risiko juga besar. Oleh karena itu, kamu harus pintar mengelola keuangan.
Tipsnya:
Pisahkan uang pribadi dan bisnis.
Catat semua transaksi (beli, sewa, renovasi, hingga biaya iklan).
Jangan terlalu bergantung pada utang.
Jika menggunakan KPR, pastikan cicilannya sesuai kemampuan.
8. Jalankan dengan Konsisten dan Terus Belajar
Bisnis properti bukanlah bisnis instan. Dibutuhkan konsistensi, kesabaran, dan keuletan. Jangan mudah menyerah kalau properti tidak cepat laku. Sambil berjalan, terus upgrade pengetahuan dengan membaca buku, mengikuti pelatihan, dan belajar dari praktisi yang sudah sukses.
Memulai bisnis properti sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Kuncinya ada pada keberanian memulai, riset pasar yang matang, membangun jaringan, serta konsistensi dalam menjalankannya. Kamu bisa mulai dari nol sebagai makelar, lalu naik level menjadi investor atau developer seiring bertambahnya pengalaman dan modal.
Dengan strategi yang tepat, bisnis properti bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang sekaligus aset bernilai tinggi untuk masa depan. Jadi, kalau selama ini kamu hanya jadi penonton, sekarang saatnya ikut terjun dan memanfaatkan peluang di dunia properti.(*)
COMMENTS