Jurus Sakti Bikin Bazaar Makanan Sukses
BECKER.BIZ.ID - Menggelar bazaar makanan kini bukan sekadar acara kumpul-kumpul biasa. Di tengah maraknya tren kuliner dan konten viral di media sosial, bazaar makanan menjelma jadi ajang strategis untuk mengenalkan brand, menggaet konsumen baru, hingga membangun komunitas pecinta kuliner.
Tapi, di balik serunya suasana ramai dan antrean panjang di tiap booth, ada banyak hal penting yang harus dipikirkan sejak awal agar bazaar tidak hanya ramai, tapi juga memberi cuan dan dampak jangka panjang.
Banyak orang mengira membuat bazaar makanan itu cukup dengan sewa tempat dan kumpulkan tenant, lalu tinggal tunggu pengunjung datang.
Padahal, tanpa strategi yang matang, acara bisa sepi, pengeluaran membengkak, dan reputasi ikut terancam.
Mulai dari perencanaan anggaran, pemilihan lokasi, hingga promosi dan kolaborasi dengan influencer—semuanya harus dirancang seperti menyusun resep andalan.
Artikel ini akan mengupas langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan agar bazaar makanan Anda tidak hanya berjalan lancar, tapi juga jadi pembicaraan seru dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
Hal Penting dalam Membuat Bazaar Makanan
1. Pahami Perbedaan Model Bisnis
Hal pertama yang perlu kita pahami adalah bahwa food exhibition memiliki model bisnis yang sangat berbeda dibandingkan dengan food service atau usaha makanan dan minuman pada umumnya.
Food exhibition lebih menyerupai model bisnis event organizer atau properti, karena kita menyewakan tempat atau booth kepada para tenant.
Oleh karena itu, karena model bisnisnya sangat berbeda, maka pendekatan, strategi kesuksesan, dan cara agar acara tersebut bisa menjadi viral juga tidak sama dengan bisnis makanan biasa.
2. Susun Anggaran Secara Rinci
Langkah kedua adalah menyusun anggaran. Sama seperti bisnis lainnya, apabila kita ingin membuka gerai atau menjual produk makanan dan minuman, maka semua harus dimulai dari perhitungan angka.
Banyak orang merasa tidak nyaman saat mendengar istilah “angka”, tetapi dalam bisnis, semuanya harus terukur dan dapat dihitung.
Termasuk untuk menyelenggarakan food exhibition, Anda perlu menyusun anggaran dari awal. Ada yang disebut dengan modal awal atau capital expenditure, yaitu biaya-biaya yang harus dikeluarkan agar acara dapat terlaksana.
Misalnya, jika Anda menyelenggarakan acara di lokasi tertentu, maka akan ada biaya sewa tempat. Tempat tersebut juga perlu dihias, disekat menjadi booth atau stan, serta dilengkapi dengan panggung dan fasilitas lainnya. Semua itu termasuk ke dalam biaya produksi, sewa perlengkapan, dan dekorasi.
Yang sering terlewat adalah biaya promosi, padahal ini sangat penting. Tanpa promosi yang maksimal, jumlah pengunjung bisa sangat sedikit.
Setelah menghitung total anggaran, tentukan target pendapatan yang ingin dicapai. Misalnya, apakah Anda menargetkan keuntungan sebesar 50%, 100%, atau bahkan tiga kali lipat. Dari situ, akan muncul target penjualan.
Contohnya, jika Anda memiliki ruang untuk 50 booth, kalikan dengan harga sewa per booth, atau gunakan skema kerja sama lain seperti sistem bagi hasil. Semua skema tersebut harus dikalkulasikan dengan cermat.
3. Libatkan KOL dan Influencer
Kunci sukses ketiga adalah melibatkan KOL (Key Opinion Leader) atau influencer. Dalam industri kuliner, para influencer makanan—yang sering disebut dengan foodies—memiliki peran besar dalam menarik minat publik.
Jika ingin acara Anda ramai dikunjungi, libatkan mereka. Anda bisa mulai dari hal yang sederhana, seperti meminta mereka untuk membagikan informasi acara melalui media sosial.
Namun, kolaborasi juga bisa lebih dalam, misalnya menjadikan mereka sebagai brand ambassador, atau bahkan penyelenggara bersama.
4. Pilih Tenant yang Relevan dan Menarik
Kunci keempat adalah memilih tenant yang menarik dan memiliki daya tarik brand. Jangan asal mengisi booth dengan merek yang kurang dikenal, karena ini bisa menurunkan antusiasme pengunjung.
Salah satu strategi yang efektif adalah dengan menghadirkan konsep foodtainment, yaitu kombinasi antara makanan dan hiburan. Anda bisa mengalokasikan 20–25% dari total tenant kepada merek-merek yang sudah populer atau sedang viral, bahkan bisa didatangkan dari luar kota secara khusus.
Strategi ini bisa menciptakan animo luar biasa dari para pengunjung yang ingin merasakan pengalaman kuliner yang unik dan eksklusif.
5. Kelola dan Manfaatkan Database Pengunjung
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah mengelola database pengunjung. Sebelum acara dimulai, lakukan promosi secara maksimal dengan tujuan bukan hanya mengundang orang datang, tetapi juga mengumpulkan data mereka.
Contohnya, melalui iklan yang diarahkan ke WhatsApp atau Google Form agar data pengunjung bisa terkumpul. Menjelang hari-H, data ini dapat digunakan untuk mengirimkan pengingat atau informasi tambahan melalui pesan siaran (broadcast).
Bahkan di hari-H, saat pengunjung mengikuti aktivitas tertentu, Anda masih bisa melanjutkan pengumpulan data.
Database ini sangat berharga untuk kegiatan promosi ke depannya. Artinya, cukup berinvestasi satu kali, tetapi manfaatnya bisa terus berlanjut.
Dengan database yang kuat dan hubungan yang terjaga baik dengan audiens, Anda bisa membangun brand food exhibition yang dinanti-nantikan setiap tahun.
Itulah lima langkah penting yang bisa Anda terapkan agar acara food exhibition sukses besar.
COMMENTS