Pentingnya Menu Digital
BECKER.BIZ.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai 15 manfaat penting digitalisasi menu dalam bisnis kuliner.
Digitalisasi ini memungkinkan pelaku usaha menghemat biaya hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah per tahun, sekaligus meningkatkan penjualan sebesar belasan hingga puluhan persen per tahun.
Jika dapat lebih hemat sambil meningkatkan omzet, timbul pertanyaan: mengapa masih banyak pelaku usaha kuliner yang belum menerapkan digitalisasi pada menu mereka?
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa penerapan digitalisasi menu masih sangat terbatas.
Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman, anggapan bahwa implementasinya rumit, atau karena kepercayaan diri yang tinggi terhadap sistem manual yang selama ini digunakan.
Fenomena ini tidak hanya terjadi pada bisnis berskala kecil, melainkan juga pada usaha besar dengan banyak cabang yang masih mengandalkan buku menu fisik, formulir pesanan manual, maupun papan menu statis.
Tentu saja, tidak semua dapat digeneralisasi. Masih terdapat banyak usaha kuliner yang penggunaan sistem manualnya tetap efektif, terutama jika target pasarnya lebih menyukai pelayanan langsung atau menikmati proses memilih menu dari buku sebelum melakukan pemesanan.
Namun, mari kita kembali fokus pada topik utama: digitalisasi menu.
Berikut ini adalah 15 manfaat utama yang dapat diperoleh ketika kita mulai menerapkannya dalam bisnis:
15 Manfaat Penting Digitalisasi Menu dalam Bisnis Kuliner
1. Data dan Dampak Digitalisasi
Berdasarkan studi dari National Restaurant Association, lebih dari 60% konsumen menyatakan lebih memilih memesan makanan secara daring atau melalui aplikasi dibandingkan datang langsung ke restoran. QSR Magazine melaporkan bahwa beberapa restoran mengalami peningkatan pesanan hingga 30% setelah menerapkan digitalisasi menu.
Sementara itu, studi dari OpenTable menunjukkan bahwa 86% konsumen menganggap penting melihat menu secara daring sebelum melakukan reservasi. Hal ini membuktikan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan nilai pesanan hingga 20%.
2. Peningkatan Nilai Belanja Konsumen
Menu digital memudahkan konsumen melakukan pembelian tambahan, seperti menambahkan topping pada makanan yang dipesan, sehingga meningkatkan nilai transaksi rata-rata.
3. Analisis Data yang Lebih Akurat
Digitalisasi memudahkan analisis yang diperlukan untuk kepentingan pemasaran, operasional, dan keuangan.
Pemilik usaha dapat memantau kontribusi setiap produk terhadap penjualan dan keuntungan secara real-time, termasuk di banyak cabang.
4. Kecepatan dalam Memperbarui Menu
Perubahan harga, penambahan atau penghapusan menu dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus mencetak ulang buku menu, sehingga lebih efisien dari segi waktu dan biaya.
5. Terintegrasi dengan Sistem Pembayaran Digital
Proses pemesanan dan pembayaran menjadi lebih cepat dan aman. Konsumen tidak perlu lagi mengantri di kasir atau membatalkan pesanan karena hambatan proses manual.
6. Alternatif Saluran Penjualan
Menu digital memperluas pasar. Dengan aplikasi atau menu berbasis web, konsumen dari luar kota dapat melakukan pemesanan untuk kebutuhan besar seperti acara kantor, arisan, dan lain-lain.
7. Pengurangan Biaya Operasional
Digitalisasi mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk posisi kasir dan pencatat pesanan. Dengan demikian, bisnis dapat menghemat biaya operasional dalam jumlah signifikan, terutama jika memiliki banyak cabang.
8. Meminimalkan Kesalahan Pemesanan
Pemesanan mandiri oleh konsumen (self-order) dapat mengurangi risiko kesalahan pencatatan. Konsumen lebih bertanggung jawab atas apa yang mereka pesan sendiri.
9. Pengumpulan Basis Data Konsumen
Sistem digital memungkinkan pengumpulan informasi pelanggan seperti nomor telepon atau email. Data ini dapat dimanfaatkan untuk program loyalitas atau pemesanan ulang.
10. Pemahaman terhadap Pola Belanja Konsumen
Dengan data yang tersedia, pemilik usaha dapat memahami perilaku konsumen, mengetahui menu yang perlu dipromosikan, dibatasi, atau dihapus, berdasarkan analisis pola pembelian.
11. Menghindari Kehilangan Peluang Penjualan (Lost Opportunity)
Sistem manual berpotensi membuat konsumen batal membeli karena proses pemesanan yang tidak praktis. Menu digital memungkinkan konsumen untuk langsung melakukan pemesanan ulang dari meja tanpa harus mengantri.
12. Peningkatan Kecepatan Penyajian Produk
Konsumen dapat melakukan pra-pemesanan melalui aplikasi sebelum tiba di tempat. Proses penyajian menjadi lebih cepat, sesuai dengan kebutuhan konsumen yang memiliki waktu terbatas.
13. Penyampaian Informasi Menu yang Lebih Lengkap
Menu digital memungkinkan penjual menyertakan deskripsi lengkap, cerita di balik menu, bahkan tautan ke sumber bahan baku atau petani. Ini dapat meningkatkan kepercayaan dan persepsi terhadap kualitas produk.
14. Pengaturan Program Promosi yang Lebih Mudah
Berbagai program seperti diskon, bundling, dan promosi stok dapat diatur dengan cepat dan efisien secara digital tanpa potensi kesalahan lapangan.
15. Fitur Berbagi Menu (Sharing Button)
Konsumen dapat membagikan menu kepada orang lain melalui media sosial atau aplikasi perpesanan seperti WhatsApp. Ini menjadi strategi pemasaran organik yang efektif dan dapat dikombinasikan dengan program loyalitas seperti hadiah atau diskon.
Itulah 15 manfaat utama digitalisasi menu yang sangat penting dalam pengembangan bisnis kuliner. Transformasi tidak harus dilakukan secara menyeluruh sekaligus. Anda dapat memulainya secara bertahap, dengan pendekatan hibrida antara sistem manual dan digital.
Namun demikian, jangan sampai tertinggal dari perkembangan tren, terlebih jika target pasar Anda telah akrab dengan teknologi.(*)
COMMENTS