Pentingnya Mushola di Resto & Coffee Shop untuk Menarik Konsumen
BECKER.BIZ.ID - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai mushola sebagai salah satu strategi dalam menarik minat konsumen.
Salah satu faktor penting yang memengaruhi keputusan saya untuk mengunjungi sebuah kedai kopi, restoran, atau rumah makan adalah ketersediaan mushola untuk menunaikan salat.
Tidak jarang banyak orang membatalkan rencana mengunjungi suatu tempat hanya karena tidak terdapat fasilitas sholat.
Hal ini menjadi cukup merepotkan saat waktu sholat tiba, karena konsumen harus keluar terlebih dahulu untuk mencari mushola atau masjid.
Jika mudah ditemukan tentu tidak masalah, tetapi bila tidak ada, maka konsumen terpaksa meninggalkan lokasi tersebut. Singkatnya, cukup menyulitkan.
Musholla, Strategi Menarik Konsumen
Menariknya, keberadaan mushola sebenarnya dapat menjadi salah satu strategi yang signifikan dalam menarik minat pasar sasaran.
Coba kita perhatikan, mengapa McDonald's menuliskan kata "Mushola" dengan ukuran besar pada papan namanya? Beberapa merek global lainnya, seperti Burger King, juga melakukan hal yang sama. Silakan dikoreksi apabila pernyataan ini kurang tepat.
Terlepas dari itu, bisa saja penyediaan mushola merupakan inisiatif dari manajemen atau pemilik usaha sebagai bentuk fasilitas ibadah.
Namun, langkah tersebut justru merupakan strategi yang menarik dan tepat, terlebih kita berada di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Mari kita bahas beberapa poin utama:
1. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Hal ini tidak perlu diperdebatkan lagi, sebab lebih dari 80% masyarakat Indonesia memeluk agama Islam.
Artinya, pasar muslim memiliki potensi yang sangat besar. Salah satu kebutuhan utama dari segmen pasar ini adalah tersedianya tempat ibadah, terutama pada waktu-waktu sibuk seperti Zuhur, Ashar, dan Magrib.
Kedua, keberadaan mushola memberikan kemudahan kepada konsumen untuk menunaikan salat tanpa perlu mencari-cari tempat lain. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan penting ketika memilih tempat makan atau lokasi kegiatan.
Sebagai contoh, ketika hendak mengadakan acara buka puasa bersama, tentu akan sangat merepotkan jika tidak tersedia mushola. Begitu pula saat bekerja atau menghadiri pertemuan di kedai kopi, akan sangat tidak nyaman apabila harus keluar lokasi hanya untuk mencari tempat ibadah.
Tempat usaha yang menyediakan mushola memberikan ketenangan batin bagi konsumennya.
3. mushola dapat menjadi nilai tambah atau unique selling point bagi sebuah tempat usaha.
Banyak merek mencantumkan kata “Mushola” pada papan nama mereka sebagai daya tarik tersendiri.
Contohnya, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hampir selalu menyediakan tempat salat dan toilet.
Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas mushola menjadi nilai penting dalam menarik minat konsumen.
Bahkan, pusat perbelanjaan modern saat ini menyediakan mushola atau masjid dengan ukuran besar dan fasilitas yang nyaman.
4. keberadaan mushola juga dapat mendukung budaya perusahaan secara internal.
Misalnya, perusahaan dapat mendorong karyawan muslim untuk melaksanakan salat. Hal ini mendukung penerapan konsep spiritual dalam perusahaan dan memberikan kemudahan bagi karyawan dalam menjalankan ibadah.
5. keberadaan mushola dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Bayangkan jika makanan dan minuman yang disajikan lezat, serta dilengkapi dengan fasilitas mushola, tentu konsumen akan merasa nyaman dan tidak perlu lagi khawatir mengenai kewajiban ibadah.
Pelanggan yang merasa puas juga cenderung merekomendasikan tempat tersebut kepada orang lain. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan dan keuntungan usaha.
6. ketiadaan mushola dapat mengakibatkan hilangnya peluang bisnis.
Banyak calon konsumen yang membatalkan kunjungan hanya karena tidak tersedia mushola. Misalnya, pada bulan Ramadan, banyak pemesanan untuk acara buka puasa bersama yang dibatalkan karena tidak adanya fasilitas salat.
Hal serupa juga terjadi pada pemesanan dalam jumlah besar atau acara khusus yang akhirnya dibatalkan. Bahkan, potensi pembelian ulang dari pelanggan tetap juga dapat hilang.
Apakah Anda yakin ingin melewatkan begitu banyak peluang hanya karena tidak menyediakan mushola?
Demikianlah enam manfaat penting dari keberadaan mushola pada bisnis kuliner. Tentu saja, strategi ini ditujukan untuk segmen pasar muslim. Jika Anda memutuskan untuk menyediakan mushola, perhatikan beberapa hal berikut:
Pastikan mushola yang disediakan layak dan nyaman. Akan lebih baik apabila desain mushola selaras dengan konsep kedai kopi atau restoran, bukan hanya memanfaatkan ruang sisa.
Idealnya, mushola dapat menampung setidaknya enam hingga delapan orang (empat pria dan empat wanita). Jika jumlah konsumen cukup banyak, tentu kapasitas ruangan perlu disesuaikan.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menginspirasi para pelaku usaha kuliner untuk mempertimbangkan penyediaan mushola. Selain sebagai fasilitas yang memang dibutuhkan, keberadaan mushola juga dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk jangka panjang.
Sempga informasi ini bermanfaat. (*)
COMMENTS