7 Kompetensi Dasar yang Wajib Dimiliki Kasir Bisnis Kuliner

BECKER.BIZ.ID - Dalam dunia bisnis kuliner yang semakin kompetitif, peran kasir sering kali dipandang sebelah mata.

Banyak yang menganggap tugas kasir hanya sebatas menerima pembayaran dan memberikan kembalian. Padahal, kasir adalah ujung tombak pelayanan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan.

Di sinilah pentingnya membangun tim kasir yang bukan hanya mampu bekerja secara teknis, tetapi juga memiliki sikap dan kompetensi yang mendukung pengalaman pelanggan secara menyeluruh.

Artikel ini akan membahas tujuh kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seorang kasir. Mulai dari kemampuan komunikasi, ketelitian, hingga semangat belajar dan menjual, semuanya menjadi fondasi penting dalam menciptakan pelayanan yang profesional dan berkesan.

Bagi para pemilik usaha kuliner, memahami dan menerapkan standar ini akan sangat membantu dalam membentuk tim kasir yang bukan hanya bisa menjalankan tugasnya, tetapi juga menjadi aset berharga dalam mendorong pertumbuhan bisnis.

7 Kompetensi Dasar Yang Harus Dimiliki Kasir

1. Merekrut Orang yang Tepat

Langkah awal adalah memilih kandidat yang tepat. Dalam merekrut kasir untuk bisnis kuliner, penting untuk memilih individu yang sesuai.

Seorang kasir idealnya memiliki keterampilan khusus, seperti kemampuan berinteraksi, senang bersosialisasi, serta kepribadian yang ramah.

Saat wawancara, perhatikan apakah calon kasir tampak antusias saat berbicara.

Hal tersebut menjadi indikator bahwa ia juga akan bersemangat dalam melayani pelanggan.

2. Ramah dan Murah Senyum

Antusiasme saja belum cukup. Seorang kasir juga harus mampu menyampaikan keramahan melalui senyuman yang tulus—bukan senyuman yang terpaksa.

Perhatikan pula sikap mereka saat berada di ruang tunggu.

Apakah mereka menyapa dengan sopan dan ramah kepada orang di sekitar, bukan hanya kepada pewawancara?

Hal ini menunjukkan karakter asli serta kemampuan mereka dalam menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan.

3. Menjaga Kerapian Penampilan dan Administrasi

Ada dua aspek penting:

Penampilan: Kasir ideal mengenakan pakaian yang sesuai (tidak kebesaran maupun kekecilan), tampil rapi dan sopan, serta menghindari penggunaan aksesori berlebihan.

Administrasi: Seorang kasir juga harus rapi dalam mencatat transaksi, membuat laporan harian, memeriksa promosi, dan menjalankan proses administrasi lainnya secara teratur dan akurat.

Kemampuan administrasi ini dapat diuji saat wawancara melalui studi kasus atau diskusi pengalaman kerja sebelumnya.

4. Memiliki Daya Ingat yang Baik

Seorang kasir dituntut untuk memiliki daya ingat yang sangat baik.

Ia harus hafal alur kerja (SOP), penawaran promosi, informasi produk, bahkan informasi lokal yang berkaitan dengan outlet.

Bayangkan jika seorang kasir kerap menjawab, “Saya kurang tahu,” atau “Silakan tanyakan kepada atasan saya.” Hal ini dapat memperlambat pelayanan dan menurunkan kepuasan pelanggan.

Keterampilan ini dapat dilatih melalui pendampingan dan sistem pengawasan yang efektif.

5. Memiliki Semangat Belajar

Kasir, sama seperti staf pelayanan lainnya, harus memiliki semangat belajar yang tinggi. Tidak semua orang dapat langsung bekerja dengan sempurna di hari pertama.

Berikan ruang dan kesempatan bagi kasir untuk belajar.

Dorongan untuk terus berkembang adalah kunci agar tim dapat tumbuh dan mencapai target perusahaan secara berkelanjutan.

6. Memiliki Kemampuan Menjual

Walaupun bukan staf pemasaran, kasir tetap harus memiliki kemampuan untuk melakukan penjualan.

Sebagai garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan, kasir memiliki potensi besar dalam memengaruhi keputusan pembelian.

Contoh: Ketika pelanggan membeli produk seperti cinnamon roll, kasir dapat menawarkan tambahan topping cream cheese dan menjelaskan keunggulan rasanya. Tambahan penjualan kecil seperti ini, jika dilakukan konsisten, bisa meningkatkan omzet hingga jutaan rupiah setiap bulannya.

7. Teliti

Keterampilan ini berbeda dengan sekadar kerapian. Teliti berarti minim kesalahan. Seorang kasir harus cermat dalam menerima pesanan, memproses transaksi, hingga mencatat laporan.

Kesalahan kecil seperti salah input pesanan atau ketidaksesuaian laporan dapat berdampak besar—mulai dari komplain pelanggan, kekeliruan stok, hingga gangguan pada laporan keuangan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk juga teliti saat menyeleksi calon kasir.

Itulah tujuh kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang kasir dalam bisnis kuliner. Meskipun masih banyak aspek lain yang perlu diperhatikan, ketujuh poin ini dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi para pengusaha dalam merekrut dan membina staf kasir yang berkualitas.

Semoga bermanfaat. (*)