Strategi Ampuh Meningkatkan Penjualan
BECKER.BIZ.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas 11 teknik sense of urgency yang dapat mendorong konsumen untuk segera melakukan pembelian.
Salah satu teknik pemasaran yang cukup efektif dalam dunia bisnis adalah menciptakan sense of urgency, yaitu rasa mendesak yang mendorong konsumen untuk segera membeli atau datang ke outlet kita. Strategi ini sangat berguna, terlebih ketika kita menargetkan peningkatan Total Check (TC) yang berkaitan dengan traffic, guna menjaga kinerja penjualan outlet (Same Store Sales/SSS) pada periode tertentu.
Selain bertujuan untuk mencapai target TC, teknik ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan rata-rata pembelanjaan per pelanggan (Average per Check/APC), menjaga keterlibatan (engagement) dengan konsumen yang sudah hadir, bahkan bisa menjadi bagian dari program loyalitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita maupun tim untuk memahami strategi-strategi yang dapat diterapkan di dalam bisnis.
Lalu, apa saja tekniknya dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan? Mari kita bahas satu per satu.
11 Teknik Sense of Urgency "Memaksa" Konsumen Membeli
1. Penawaran Terbatas (Limited Offer)
Buatlah penawaran yang bersifat terbatas, baik dalam hal:
Waktu: Berlaku hanya pada rentang waktu tertentu, misalnya 1–10 setiap bulan.
Jumlah: Hanya tersedia 30 porsi per hari.
Jam: Hanya berlaku di jam tertentu, misalnya pagi hari.
Tujuan utama dari strategi ini adalah menciptakan rasa urgensi agar konsumen merasa tidak ingin ketinggalan kesempatan. Teknik ini bisa diulang setiap bulan dengan program yang berbeda agar tidak membosankan.
2. Peluncuran Produk Baru (New Product Launching/NPL)
NPL merupakan strategi penting untuk menarik perhatian konsumen, baik yang baru maupun lama. Produk yang diluncurkan harus memiliki daya tarik tinggi atau faktor “wow” yang membuat penasaran.
Jadwalkan peluncuran secara berkala, misalnya setiap 3–4 bulan sekali. NPL tidak selalu harus berupa produk utama; yang terpenting adalah menarik minat konsumen.
3. Penawaran Khusus (Special Offer)
Berikan promosi yang sulit ditolak, contohnya:
Belanja Rp100.000 bisa mendapatkan tiramisu hanya dengan Rp5.000.
Belanja Rp150.000 mendapatkan diskon sebesar 20%.
Buy 1 Get 1 khusus untuk pelanggan setia.
Program seperti ini dapat meningkatkan kunjungan sekaligus membangun loyalitas konsumen.
4. Kebiasaan Harian (Daily Habit)
Sediakan solusi untuk kebutuhan harian konsumen, seperti:
Pelajar yang membutuhkan colokan dan akses Wi-Fi.
Ruang yang nyaman untuk bekerja.
Tersedianya mushola bagi yang ingin beribadah.
Fasilitas yang mendukung kebiasaan konsumen akan membuat mereka betah dan ingin kembali.
5. Keterlibatan Komunitas (Community Involvement)
Dekatkan diri dengan komunitas melalui berbagai cara, seperti menyelenggarakan acara bersama, memberikan penawaran khusus, atau melakukan kampanye kolaboratif. Konsumen yang tergabung dalam komunitas cenderung lebih loyal dan sering mengikuti kegiatan komunitas tersebut. Anda juga dapat membentuk komunitas melalui merek yang dimiliki.
6. Fasilitas yang Relevan (Facility)
Sediakan fasilitas yang mendorong konsumen untuk datang, misalnya:
Toilet di minimarket
Wi-Fi
Area bermain anak
Pastikan fasilitas yang diberikan sesuai dengan target pasar. Pelajari kebiasaan mereka melalui survei, wawancara, atau observasi terhadap pesaing.
7. Program FOMO (Fear of Missing Out)
Ciptakan program yang menimbulkan rasa takut untuk tertinggal. Contohnya:
Bitter Sweet by Nala membagikan emas dalam dessert box.
Snack Talk launching yang menghasilkan penjualan hingga miliaran rupiah.
The Cost memberikan diskon berdasarkan usia yang mendorong konsumen mengajak orang tuanya berbelanja.
8. Pengalaman Istimewa (Special Experience)
Berikan pengalaman yang berkesan, baik dari sisi pelayanan yang luar biasa maupun program-program rutin yang menyentuh emosi konsumen. Hal ini akan membangun kerinduan dan loyalitas terhadap brand Anda.
9. Eksklusivitas (Exclusivity)
Gunakan strategi eksklusif untuk menarik perhatian konsumen tertentu. Contohnya:
Junglaah Bandung dengan sistem reservasi terbatas.
Restoran NFT milik Gary Vee di New York.
Menu khusus seperti Wagyu A5 yang sangat langka.
Konsumen kelas atas akan merasa “harus mencoba” produk tersebut karena nilai eksklusivitasnya.
10. Acara Khusus (Special Event)
Selenggarakan acara khusus seperti:
Konser musik
Turnamen Mobile Legends
Nonton bareng pertandingan sepak bola
Open Mic
Meskipun membutuhkan anggaran, acara ini dapat dibuat dengan sistem berbayar atau kerja sama sponsor, terutama bila brand Anda sudah cukup kuat.
11. Cerita (Story)
Cerita adalah senjata paling kuat dalam pemasaran. Buatlah narasi yang menggugah, menginspirasi, dan relevan dengan audiens. Cerita ini dapat tersebar secara organik melalui media sosial dan menjadi aset penting untuk memperkuat merek Anda. Pastikan cerita disampaikan secara konsisten melalui berbagai media.
Agar Program Sense of Urgency Berjalan Efektif, Perhatikan Hal-Hal Berikut:
Target KPI: Setiap program harus memiliki tujuan yang jelas, apakah untuk meningkatkan TC atau FC. Hindari membuat program tanpa indikator keberhasilan yang spesifik.
Penganggaran (Budgeting): Siapkan anggaran yang memadai dan jalankan sesuai rencana. Jangan mengharapkan hasil maksimal tanpa investasi yang tepat.
Penanggung Jawab (PIC): Tentukan siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan setiap program, agar dapat dipantau dengan baik.
Evaluasi: Lakukan evaluasi berkala untuk melihat apakah hasil yang dicapai sesuai dengan target, serta identifikasi aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Penghargaan dan Konsekuensi: Berikan apresiasi kepada tim yang berhasil menjalankan program, dan berikan tindakan tegas terhadap yang tidak menjalankannya dengan baik. Ini akan membangun semangat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program.
Demikian 11 strategi sense of urgency yang dapat Anda terapkan untuk mendorong konsumen melakukan pembelian secara lebih cepat dan impulsif.
Dengan penerapan yang tepat dan konsisten, strategi ini mampu meningkatkan performa bisnis dan membangun loyalitas pelanggan.(*)
COMMENTS