Langkah Ampuh Membangun Strategi Branding di Tengah Persaingan Bisnis
BECKER.BIZ.ID-Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, strategi branding tidak lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi ujung tombak keberhasilan sebuah usaha.
Di tengah derasnya arus informasi dan kehadiran ribuan merek baru setiap hari, hanya brand yang memiliki karakter kuat dan pesan yang jelas yang mampu bertahan di hati konsumen.
Branding bukan hanya tentang logo atau kemasan yang menarik, melainkan tentang bagaimana sebuah merek mampu membangun persepsi, emosi, dan kepercayaan jangka panjang di benak pelanggan.
Namun, membangun branding yang efektif tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama ketika kompetitor terus bermunculan dan persaingan pasar semakin ketat.
Diperlukan strategi yang matang, konsistensi, serta pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen dan dinamika pasar. Untuk itu, terdapat lima langkah penting yang dapat menjadi panduan bagi pelaku usaha dalam membangun strategi branding yang kuat dan berkelanjutan di tengah persaingan yang semakin dinamis.
Cara Ngebranding Usaha Yang Kompetitornya Sudah Banyak
1. Sebuah merek harus memiliki pembeda atau wow effect.
Banyaknya kompetitor sebenarnya merupakan pertanda positif, karena menunjukkan bahwa pasar yang dimasuki memiliki potensi besar.
Namun, agar dapat bertahan, terutama jika merek masih baru dan belum dikenal luas, hal utama yang harus dimiliki adalah keunikan atau nilai pembeda.
Elemen pembeda atau wow effect dapat menjadi kekuatan utama.
Unsur tersebut dapat berasal dari berbagai aspek, seperti produk, kemasan, cara penyajian, maupun ukuran. Dengan demikian, merek akan memiliki positioning yang membedakannya dari para pesaing.
Sebagai contoh, jika seseorang membuka usaha kuliner sate, tentu banyak penjual sate lain di berbagai tempat. Oleh karena itu, positioning yang ditetapkan harus berkaitan dengan keunikan produk tersebut. Apabila di tempat lain hanya menjual sate biasa, maka dapat ditawarkan sesuatu yang lebih khas, seperti “sate keju” atau “sate sapi pertama di kota ini.”
Positioning yang kuat harus melekat dalam ingatan konsumen, sehingga ketika mereka mendengar nama merek tersebut, mereka langsung mengingat keunggulan yang dimiliki.
2. Lakukan strategi branding dengan bekerja sama bersama key opinion leader (KOL).
Langkah ini penting agar merek yang masih baru dapat lebih cepat dikenal oleh masyarakat luas.
Salah satu caranya adalah dengan berkolaborasi bersama KOL yang relevan dengan target pasar, sehingga pesan merek dapat tersampaikan secara tepat sasaran.
3. Penting untuk benar-benar memahami pelanggan.
Branding tidak hanya berkaitan dengan keberadaan media sosial, tetapi juga tentang mengenali siapa saja yang menjadi konsumen produk.
Misalnya, dalam satu hari terdapat 50 orang pembeli—apakah data mereka sudah tercatat? Apakah sudah ada upaya untuk menjalin komunikasi kembali?
Perlu diingat, strategi branding bukanlah kegiatan yang dilakukan satu kali saja. Prosesnya berlanjut mulai dari tahap brand awareness, brand association, perceived quality, hingga brand loyalty. Artinya, dari tahap konsumen pertama kali mengenal merek, tertarik, membeli, hingga akhirnya menjadi pelanggan setia, semuanya memerlukan usaha yang berkelanjutan.
4. Agar merek tetap relevan dan dikenal, perusahaan perlu terus berinovasi dan menciptakan hal-hal baru.
Kenali konsep marketing calendar, yaitu perencanaan aktivitas pemasaran selama satu tahun. Inovasi tidak selalu harus berupa peluncuran produk baru, namun dapat berupa promosi, diskon, atau kegiatan interaktif dengan pelanggan maupun KOL setiap dua bulan sekali. Intinya, setiap periode harus ada kegiatan yang membuat merek tetap aktif dan dibicarakan oleh publik.
5. Pastikan konsumen melakukan pembelian berulang.
Jika pelanggan kembali membeli produk, berarti merek telah mencapai tahap brand loyalty.
Terdapat dua faktor utama untuk mempertahankan hal tersebut, yaitu menjaga kualitas produk dan layanan.
Proses operasional harus berjalan dengan baik, produk konsisten, serta komunikasi dengan pelanggan harus terus dijaga melalui berbagai saluran, seperti basis data pelanggan, pesan singkat, maupun media sosial.
Itulah lima langkah penting yang dapat diterapkan untuk membangun strategi branding yang kuat, bahkan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. (*)

COMMENTS